Kamis, 04 Desember 2014

Makalah Kepemimpinan


MAKALAH KEPEMIMPINAN
KARAKTER-KARAKTER DALAM KEPEMIMPINAN

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah : Perilaku Organisasi Bisnis


Disusun Oleh:
Yuniar Fauziah (1211307122)

MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
2014

KARAKTER KEPEMIMPINAN
 I.     PENDAHULUAN
Kepemimpinan adalah suatu proses dimana seseorang berupaya mempengaruhi sejumlah  orang  dan  mengarahkan organisasinya  untuk  mencapai suatu tujuan, sehingga hubungan antara manusia didalam organisasi tersebut  lebih kohesif dan koheren. Atau suatu proses dimana seseorang berupaya  mempengaruhi sekelompok   orang   untuk mencapai tujuan bersama. Dalam rangka menjalankan proses kepemimpinannya ini, mereka menggunakan sejumlah pengetahuan dan “keterampilan yang dimilikinya, terlepas dari     apakah pengetahuan dan keterampilan tersebut ditunjang oleh bakat bawaan dirinya atau hasil dari proses pembelajaran  (formal  dan/atau  non-formal).
Kepemimpinan merupakan hasil daripada organisasi sosial yang telah terbentuk atau sebagai hasil dinamika daripada interaksi sosial. Sejak mula kala terbentuknya suatu kelompok sosial, seseorang atau beberapa orang di antara warga-warganya  melakukan peranan  yang lebih aktif daripada  rekan-rekannya,  sehingga  orang tadi atau beberapa orang tampak lebih menonjol daripada yang lainnya. Itulah asal mula timbulnya kepemimpinan,  yang  kebanyakan  timbul  dan berkembang  dalam  struktur  sosial  yang kurang  stabil.
Untuk itu bahwa karakter yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin harusnya melekat pada diri pemimpin tersebut agar apapun yang dikukan oleh seorang pemimpin murni untuk kepentingan bersama tidak hanya kepentingan segelintir orang atau kelompok saja. Makalah ini dibuat mengenai bagaimana karakter-karakter yang dibutuhkan oleh seorang pemimpin agar dapat memimpin kelompok, organisasi bahkan kelompok yang lebih besar seperti negara. Serta bagaimana islam memandang seorang pemimpin.

II.      RUMUSAN MASALAH
Maka dari itu akan muncul beberapa rumusan masalah yang diantaranya adalah:
1.      Bagaimanakah definisi dan fungsi kepemimpinan itu?
2.      Bagaimanakah karakter Nabi Muhammad SAW  sebagai seorang pemimpin?
3.      Bagaimanakah karakter-karakter yang harus di miliki oleh seorang pemimpin?

III       PEMBAHASAN
3.1  Definisi Kepemimpinan
Kepemimpinan dapat diartikan sebagai proses mempengaruhi dan mengarahkan para pegawai dalam melakukan pekerjaan yang telah ditugaskan kepada mereka. Sebagaimana  didefinisikan  oleh  Stoner,  Freeman,  dan  Gilbert  (1995),  kepemimpinan adalah  the  process  of  directing  and  influencing  the  task  related  activities  of  group members. Kepemimpinan adalah proses dalam mengarahkan dan mempengaruhi para anggota  dalam  hal  berbagai  aktivitas  yang  harus  dilakukan.  Lebih  jauh  lagi,  Griffin (2000) membagi pengertian kepemimpinan  menjadi dua konsep, yaitu sebagai proses, dan  sebagai  atribut.  Sebagai  proses,  kepemimpinan  difokuskan  kepada  apa  yang dilakukan oleh para pemimpin, yaitu proses di mana para pemimpin menggunakan pengaruhnya  untuk  memperjelas  tujuan  organisasi  bagi  para  pegawai,  bawahan,  atau yang dipimpinnya, memotivasi mereka untuk mencapai tujuan tersebut, serta membantu menciptakan suatu budaya produktif dalam organisasi. Adapun dari sisi atribut, kepemimpinan   adalah   kumpulan   karakteristik   yang   harus   dimiliki   oleh   seorang pemimpin. Oleh karena itu, pemimpin dapat didefinisikan sebagai seorang yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain tanpa menggunakan kekuatan, sehingga orang-orang yang dipimpinnya menerima dirinya sebagai sosok yang layak memimpin mereka.
Selain itu banyak juga pendapat dari para tokoh mengenai arti dari kepemimpinan ini, yaitu:
1)      Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi yang dijalankan dalam suatu situasi tertentu, serta diarahkan melalui proses komunikasi, kearah pencapaian satu atau beberapa tujuan tertentu. (Tannenbaum, Weschler, & Massarik, 1961:24)
2)      Kepemimpinan adalah pembentukkan awal serta pemeliharaan struktur dalam harapan dan interaksi (Stogdill, 1974:411).
3)      Kepemimpinan adalah peningkatan pengaruh sedikit demi sedikit pada dan berada di atas kepatuhan mekanis terhadap pengarahan rutin organisasi ( Katz & Kahn,(1978:528).
4)      Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktifitas sebuah kelompok yang diorganisasi kea rah pencapaian tujuan ( Rauch & Behling, 1984:46)
5)      Kepemimpinan adalah sebuah proses memberi arti (pengarahan yang berarti) terhadap  usaha  kolektif  dan  yang  mengakibatkan  kesediaan  untuk  melakukan usaha yang diinginkan untuk mencapai sasaran ( Jacob&Jacques, 1990:281)
6)      Para pemimpin adalah mereka yang secara konsisten memberi kontribusi yang efektif  terhadap  orde  social  dan  yang  diharapkan  dan  dipersepsikan melakukannya (Hosking, 1988:153)
7)      Kepemimpinan  sebagai  sebuah  proses  pengaruh  social  yang  dalam  hal  ini pengaruh yang sengaja dijalankan oleh seseorang terhadap orang lain untuk menstruktur  aktifitas-aktifitas  serta hubungan-hubungan  sebuah  kelompok  atau organisasi (Yukl, 1994:2).

3.2  Karakter Nabi Muhammad sebagai seorang pemimpin
Bagaimana cara Nabi Muhammad SAW  berpikir? Sebagian besar dari kita pernah mendengar tentang kepemimpinan seorang Muhammad saw. Dalam masa 22 tahun beliau sanggup mengangkat derajat bangsa Arab dari bangsa jahiliah yang diliputi kebodohan dan keterbelakangan menjadi bangsa terkemuka dan berhasil memimpin banyak bangsa di dunia. Orang-orang yang berada di bawah kepemimpinannya merasakan kelembutan, kasih sayang dan penghormatan dari seorang pemimpin bernama Muhammad.
Cara berpikir Muhammad saw yang lurus terlahir dari cara pandangnya yang juga lurus terhadap hidup dan kehidupan ini. Cara berpikir yang lurus tadi menghasilkan sebuah keputusan yang tepat sekaligus dapat diterima semua pihak.
Inilah cara berpikir Muhammad saw tersebut :
1.      Beliau menomorsatukan fungsi sebagai landasan dalam memilih orang atau sesuatu, bukan penampilan atau faktor-faktor luar lainnya
Keempat sahabat yang dikenal sangat dekat dengan Beliau, yakni Abu Bakar Assidiq, Umar ibnu Khattab, Ustman ibnu Affan dan Ali ibnu Abi Tholib adalah gambaran jelas kemampuan Muhammad saw dalam melihat fungsi. Keempat sahabat tersebut memiliki fungsi sendiri-sendiri dalam era kepemimpinan Muhammad saw, yaitu :
·        Abu Bakar Assidiq yang bersifat percaya sepenuhnya kepada Muhammad saw, adalah sahabat utama. Ini bermakna kepercayaan dari orang lain adalah modal utama seorang pemimpin.
·        Umar ibnu Khattab bersifat kuat, berani dan tidak kenal takut dalam menegakkan kebenaran. Ini bermakna kekuasaan akan efektif apabila ditunjang oleh semangat pembelaan terhadap kebenaran dengan penuh keberanian dan ditunjang kekuatan yang memadai.
·        Ustman ibnu Affan adalah seorang pedagang kaya raya yang rela menafkahkan seluruh harta kekayaannya untuk perjuangan Muhammad saw. Faktor ketiga yang tidak kalah penting adalah pendanaan. Sebuah kepemimpinan akan lebih lancar apabila ditunjang kondisi ekonomi yang baik dan keuangan yang lancar. Dan juga dibutuhkan pengorbanan yang tulus dari pemimpinnya demi kepentingan orang banyak.
·        Ali ibnu Abi Thalib adalah seorang pemuda yang berani dan tegas, penuh ide kreatif, rela berkorban dan lebih suka bekerja dari pada bicara. Kepemimpinan akan menjadi semakin kuat karena ada regenerasi. Tidak ada pemimpin yang berkuasa selamanya, dia perlu menyiapkan penerus agar rencana-rencana yang belum terlaksana bisa dilanjutkan oleh generasi berikutnya.

2.      Beliau mengutamakan segi kemanfaatan daripada kesia-siaan
Tidak ada perkataan, perbuatan bahkan diamnya seorang Muhammad yang menjadi sia-sia dan tidak bermakna. Pilihan terhadap kurma, madu, susu kambing dan air putih sebagai makanan yang bermanfaat untuk tubuh adalah salah satu contohnya. Bagaimana sukanya Muhammad terhadap orang yang bekerja keras dan memberikan manfaat terhadap orang banyak dan kebencian beliau terhadap orang yang menyusahkan dan merugikan orang lain adalah contoh yang lain.
3.      Beliau mendahulukan yang lebih mendesak daripada yang bisa ditunda
Ketika ada yang bertanya kepadanya, mana yang harus dipilih apakah menyelamatkan seorang anak yang sedang menghadapi bahaya atau meneruskan shalat, maka beliau menyuruh untuk membatalkan shalat dan menyelamatkan anak yang sedang menghadapi bahaya.
4.      Beliau lebih mementingkan orang lain daripada dirinya sendiri
Ketika datang wahyu untuk melakukan hijrah dari kota Makkah ke Madinah, Muhammad Saw baru berangkat ke Madinah setelah semua kaum Muslimin Makkah berangkat terlebih dulu. Padahal saat itu beliau terancam akan dibunuh, namun tetap mengutamakan keselamatan kaumnya yang lebih lemah.
Ketika etnik Yahudi yang berada di dalam kekuasaan kaum Muslimin meminta perlindungan kepadanya dari gangguan orang Islam di Madinah, beliau sampai mengeluarkan pernyataan : Bahwa barang siapa yang mengganggu dan menyakiti orang-orang Yahudi yang meminta perlindungan kepadanya, maka sama dengan menyatakan perang kepada Allah dan Rasulnya. Padahal tindakan demikian bisa menjatuhkan kredibilitas Beliau di mata kelompok-kelompok etnik Arab yang sudah lama memusuhi etnik Yahudi.
5.      Beliau memilih jalan yang tersukar untuk dirinya dan termudah untuk umatnya.
Apabila ada orang yang lebih memilih mempersulit diri sendiri dari pada mempersulit orang lain, maka dia adalah para Nabi dan Rasul. Begitu pun dengan Muhammad saw. Ketika orang lain disuruh mencari jalan yang termudah dalam beragama, maka Beliau memilih untuk mengurangi tidur, makan dan shalat sampai bengkak kakinya.
Ketika dia menyampaikan perintah Allah Swt kepada umat untuk mengeluarkan zakat hartanya hanya sebesar 2,5 bagian saja dari harta mereka, dia bahkan menyerahkan seluruh hartanya untuk perjuangan dan tidak menyisakan untuknya dan keluarganya, kecuali rumah yang menempel di samping mesjid, satu dua potong pakaian dan beberapa butir kurma atau sepotong roti kering untuk sarapan. Sampai-sampai tidurnya hanya di atas pelepah korma.
Seperti pernah dia bertanya kepada Aisyah ra. Istrinya apakah hari itu ada sepotong roti kering atau sebiji korma untuk dimakan. Ketika istrinya berkata bahwa tidak ada semua itu, maka Muhammad Saw mengambil batu dan mengganjalkannya ke perut untuk menahan lapar.

6.      Beliau lebih mendahulukan tujuan akhirat daripada maksud duniawi.
Para Nabi dan Rasul adalah orang-orang terpilih sekaligus contoh teladan bagi kita. Muhammad Saw menunjukkan bahwa jalan akhirat itu lebih utama daripada kenikmatan dunia dengan seluruh isinya ini. Karena pandangannya yang selalu melihat akhirat sebagai tujuan, maka tidak ada yang sanggup menggoyahkan keyakinannya untuk menegakkan kebenaran. “Seandainya kalian letakkan matahari di tangan kananku dan bulan di tangan kiriku, maka aku tidak akan berhenti dalam menyampaikan risalah ini.”  Demikian Muhammad Saw berkata kepada para pemimpin Quraisy yang mencoba menyuap Muhammad Saw dengan harta benda, menjanjikan kedudukan tertinggi di kalangan suku-suku Arab dan juga menyediakan wanita-wanita cantik asalkan Muhammad Saw mau menghentikan dakwahnya di kalangan mereka.

3.3  Karekter yang harus dimiliki seorang pemimpin masa depan
Berikut ini adalah 10 (sepuluh) karakter yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin masa depan, yang acapkali diungkapkan oleh para pakar terkemuka dalam bidang kepemimpinan, yakni:
1.      Jujur  - Menampilkan  ketulusan  dan  integritas  dalam  semua  tindakannya. Dalam hal ini perilaku manipulatif tidak akan menumbuhkan kepercayaan;
2.      Kompeten -  Merupakan tindakan para pemimpin yang berbasis pada akal-fikiran, sikap dan prinsip-prinsip moral.  Atau tidak membuat keputusan berdasarkan keinginan, perasaan, atau faktor  emosional lainnya yang bersifat terlalu subyektif;
3.      Berpandangan ke depan - Memiliki tujuan dan visi masa depan. Pemimpin yang efektif membayangkan (memiliki obsesi dan imajinasi)  apa yang mereka inginkan dan bagaimana mendapatkannya. Mereka biasanya memilih prioritas yang  berasal  dari  nilai-nilai  dasar  mereka.  Suatu  visi  harus  dimiliki  oleh totalitas organisasi;
4.      Menginspirasi  mampu  menunjukkan    kredibilitas  dan  orijinalitas  dalam segala hal yang ia lakukan. Menunjukkan keteladanan dan ketahanan dalam mental, fisik, dan  stamina spiritual, yang dengan bekal kredibilitas ini seorang pemimpin  akan  mudah     menginspirasi  orang  lain  untuk  meraih  puncak prestasi baru, dan akan mempertaruhkan reputasinya bila diperlukan;
5.      Cerdas Gemar dan rakus membaca, haus belajar, dan senantiasa mencari tugas yang menantang;
6.      Adil  (fairness)     - mampu  menunjukkan  perlakuan  yang  adil  bagi  semua orang. Menyadari bahwa prasangka adalah musuh keadilan.Bersikap empati dan    peka  terhadap  perasaan,  nilai-nilai,  kepentingan,  dan  kesejahteraan orang lain;
7.      Berwawasan  luas   Menyukai    keragaman,  kaya  perspektif  dan  memiliki pandangan jauh kedepan;
8.      Berani - Memiliki ketekunan untuk mencapai tujuan, meski menghadapi risiko atau rintangan yang berat. Selalu menampilkan ketenangan dan kepercayaan diri meski dalam kondisi stres;
9.      Lugas   Memiliki  penilaian  yang  baik   tentang  berbagai  persoalan,  dan menggunakannya untuk membuat keputusan yang terbaik pada waktu yang tepat; dan
10.  Imajinatif Mampu melakukan perubahan pada waktu yang tepat, dengan menggunakan  pemikiran, rencana, dan metode yang tepat pula. Juga mampu menampilkan   kreativitas dengan menciptakan tujuan baru yang lebih baik, sekaligus  menemukan    ide  inovatif  dan  solusi  atau  resolusi  baru  untuk memecahkan masalah.
Disamping memiliki 10 ciri karakter diatas, seorang pemimpin paling tidak perlu mengembangkan tiga hal penting berikut ini, yakni:
·        Membangun suatu standar
Seorang pemimpin harus mampu membangun suatu kerangka etika dalam sebuah organisasi. Tentu saja hal  ini menuntut komitmen untuk  mempertahankan iklim dan budaya  yang     diinginkan  untuk  diserap  oleh  anggota  organisasi. Sesuatu  yang ditunjukkan dengan contoh keteladanan akan mudah diterapkan   menjadi aturan, tidak   seperti   pengetahuan,   perilaku   etik   akan   dipelajari   langsung   melalui pengamatan ketimbang oleh pendengaran dari para pekerja. Dalam situasi kesibukan yang bergerak dengan cepat, adanya  contoh yang langsung ditunjukkan didepan mata akan menjadi kepastian bagi para pekerja. Kemampuan menciptakan  standar akan menumbuhkan  kepercayaan dan keterbukaan kepada para pekerja yang pada gilirannya akan mendukung visi organisasi.
·        Memberikan dukungan dan mengembangkan
Seorang pemimpin perlu membantu para pekerja dalam hal pembelajaran, pelatihan, dan  pembinaan. Sikap  ini  akan  menciptakan iklim  kerja  yang kondusif bagi  para pekerja  untuk  bekerja  dan  belajar. Dengan  kata  lain,  seorang  pemimpin  jangan sampai  melewatkan  kesempatan  untuk  mengajar  atau  bahkan  belajar  tentang sesuatu yang baru. Kesediaan untuk memberikan pendampingan menunjukkan sikap kepedulian  untuk terlibat dengan mendorong dan mengembangkan orang lain yang kurang berpengalaman. Para pekerja atau tim kerja yang dikembangkannya akan tahu bahwa mereka ikut mengambil risiko, belajar dengan membuat kesalahan, dan pada gilirannya menjadi pemenang pada momen terakhir.
·        I n t e g r a t o r
Seorang  pemimpin  mengatur  berbagai  kegiatan  yang  berlangsung  di   seluruh organisasi dengan memberikan pandangan tentang masa depan dan bagaimana mempersiapkan  kemampuan  untuk  mendapatkannya. Suatu  keberhasilan  dapat dicapai  bila  ada  kesatuan  tekad  dan  usaha.  Seorang    integrator  memiliki  indra keenam  atau  intuisi  untuk  memprediksi  di  mana  suatu  masalah  akan  muncul, dengan demikian arti dari kehadiran mereka akan sangat dirasakan selama masa krisis  berlangsung. Meskipun  demikian  para  pemimpin  tetap  akan  memberikan kepercayaan bahwa para pekerja atau tim kerja  akan melakukan kontribusi terbaik, dan mampu melakukan pekerjaan dalam koridor visi organisasi.

IV. KESIMPULAN



Teori kepemimpinan membicarakan mengenai bagaimana seseorang menjadi pemimpin,  atau  bagaimana  timbulnya  seorang  pemimpin,  dan  teori  tentang kepemimpinan itu diantaranya adalah teori   kelebihan, teori sifat, teori keturunan, teori kharismatis, teori bakat dan teori sosial
Tipe kepemimpinan adalah gaya atau corak kepemimpinan yang dibawakan oleh seorang  pemimpin  dalam  mempengaruhi  para  pengikutnya.  Gaya  seorang  pemimpin dalam menjalankan  kepemimpinan  dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain faktor pendidikan, pengalaman,  usia, karakter tabiat atau sifat yang ada pada diri pemimpin tersebut. Orang yang ambisius untuk menguasai setiap situasi apabila menjadi pemimpin cenderung  akan  bersifat  otoriter.  Orang  yang  mempunyai  sifat  kebapakan  apabila menjadi  pemimpin  cenderung  akan  menjalankan  kepemimpinan  yang  bertipe paternalistik sedangkan pemimpin yang tidak menguasai bidang tugas yang menjadi wewenangnya akan menyerahkan segala sesuatunya pada bawahan sehingga gaya kepemimpinannya cenderung bersifat laisser faire.



referensi
anon. 2009. 6 Prinsip Kepemimpinan Nabi Muhammad SAW. online tanggal 05/12.14 http://madinahsyariahsupermarket.blogspot.com/2009/11/6-prinsip-kepemimpinan-nabi-muhammad.html

Faisal Afiff. 2013. 10 KARAKTER KEPEMIMPINAN MASA DEPAN. online tanggal 04/12/14.http://sbm.binus.ac.id/files/2013/05/10-KARAKTER-KEPEMIMPINAN-MASA-DEPAN.pdf

RAHAYU GININTASASI. Kepemimpinan. online tanggal 04/12/14. http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI/195009011981032-RAHAYU_GININTASASI/kepemimpinan.pdf